Karena itu,pihaknya berharap tren tersebut dapat terus terbawa pada tahun ini. Sementara tahun ini, siswa yang akan ikut serta dalam UN ada sekitar 13.4340 siswa yang terdiri atas berbagai sekolah yang ada di Jakarta. Mata pelajaran yang diujikan untuk tingkat SMP ada empat mata pelajaran, yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dengan nilai rata-rata kelulusan adalah 4,5.
Sama seperti pada tahun lalu, bila tidak ada siswa yang lulus maka bisa mengikuti ujian kesetaraan melalui kejar paket B. Sementara itu, untuk pendistribusian soal UN akan dilalukan hari ini.Dalam pendistribusian soal tersebut, Dikdas selaku yang bertanggung jawab langsung mengambil ke percetakan dan akan dibawa langsung ke masing-masing subrayon.
Dalampengambilan soal tersebut, pihaknya meminta pengawalan dari Polri. "Jadi, kami yakin soal akan aman," jelasnya. Untuk mekanisme pengambilan soal yang dilakukan sekolah, juga hampir mirip dalam pengambilan soal yang dilakukan sewaktu UN SMA beberapa waktu lalu.Petugas dari sekolah langsung datang ke subrayon.
Namun,petugas pengambil soal tidak boleh membawa sepeda motor dan tidak boleh datang sendiri sehingga tingkat kerahasiaan akan lebih terjamin. Selain itu, untuk para pengawas yang bertugas dilarang membawa telepon genggam, kalkulator, dan benda lainnya yang bisa mengganggu serta membantu peserta ujian.
"Kami melarang semua barang yang mengganggu dan dapat membantu peserta ujian masuk dalam kelas," pungkasnya. Pengamat pendidikan dari Universitas Paramadina Utomo Danunjaya mengatakan, target kelulusan hingga 100 persen adalah hal yang mustahil. Sebab, tidak akan ada pencapaian yang sempurna dalam dunia pendidikan bila masih berlaku seperti ini.
"Saya dari pertama tidak setuju dengan UN, karena hal tersebut hanya sebagai cara pemerintah untuk mengelompokkan siswa," katanya. Seharusnya yang dilakukan pemerintah bukanlah melakukan UN. Pemerintah cukup melakukan sebuah cara seperti yang dilakukan negaranegara maju, salah satunya AmerikaSerikat.
"Di sana juga ada ujian, tetapi dilakukan hanya untuk menilai apakah mereka sudah mengerti apa yang dipelajarinya selama ini. Dan itu dilakukan bukan sebagai syarat kelulusan, karena semua siswa bisa lulus dan naik kelas," jelasnya. (sindo//pie)
dikutip dari :
news.okezone.com