Untuk berternak jangkrik, dia cukup menggunakan bagian ruang yang kosong. Mereka ditempatkan pada dus bekas, kemudian diberinya pakan berupa eceng gondok dan bekatul. Diakui, memelihara binatang jenis serangga ini, risiko kecil, karena tahan terhadap penyakit. Namun, pada musim hujan, binatang ini tidak tahan dingin.
"Kalau musim hujan jangkrik sering stres. Untuk menghindarinya diberi penghangat listrik, atau dus tempat ternak diberi plastik," paparnya.
Beli Telur Jangkrik
Dalam pengembangbiakan, dia membeli telur jangkrik di Cirebon. Satu dus telur seharga Rp 20 ribu, setelah dikembangbiakan menjadi 4 dus. Umur sampai bisa besar sekitar 10 hari, jadi kalau modal Rp 20 ribu bisa berkembang jadi Rp 200 ribu.
Solichin sudah lima tahun menggeluti usaha ini, sebelumnya kerja serabutan di Jakarta. Kini setiap hari, kerjanya mencari eceng gondok di sungai sekitar tempat tinggalnya untuk pakan ternak jangkrik.
Saat musim hujan eceng gondok bertebaran di mana-mana, namun pada musim kemarau sulit. Jadi terpaksa dia sering mencari sampai ke luar kota.
Selain menjual sendiri barang dagangan ke luar kota, banyak langganan yang datang ke rumah. Pada saat tertentu, dia mempekerjakan adiknya mambantu memberi pakan atau mencari eceng gondok.(Wahidin Soedja-17)
diambil dari :
www.suaramerdeka.com
blognya bagus bro... cuma sekedar saran, gw rasa jangan cuma copy paste aja dari blog lain, cuma kalo lo tambahin hasil riset lo sendiri ttg jangkrik yg ada di daerah lo maka akan jadi lebih baik. thx.