Keberhasilan dalam program penangkaran. Taman Margasatwa memainkan peranan penting dalam pelestarian satwa. Beberapa jenis satwa yang berhasil ditangkarkan; harimau putih, harimau Sumatra, orangutan, komodo, ular python, dan beberapa jenis burung seperti kakatua, bayan, kasuari dan jenis satwa lainnya.
Keindahan panorama dan kerimbunan pepohonan. Tempat yang paling banyak disukai pengunjung untuk berekreasi. Lebih dari 50.000 pohon bertebaran di taman ini yang memberikan kesejukan dan kenyamanan baik untuk satwa maupun pengunjung.
SejarahKebun binatang pertama bernama "Planten En Dierentuin" di Batavia (Kini Jakarta) dibuka secara resmi pada tahun 1864 di daerah yang dikenal sebagai Cikini, Jakarta Pusat. Kebun binatang tersebut dikelola oleh Perhimpunan Penyayang Flora dan Fauna di Jakarta (Culturule Vereniging Planten en Dierentuin at Batavia). Luasnya 10 hektar yang dihibahkan oleh Raden Saleh, seorang pelukis ternama Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1949 namanya dirubah menjadi Kebun Binatang Cikini. Tempat di daerah Cikini menjadi terlalu kecil dan tidak cocok untuk peragaan satwa. Sebuah tempat baru untuk kebun binatang dicarikan. Pada tahun 1964 Pemerintah DKI Jakarta menghibahkan tanah seluas 30 hektar di selatan pinggiran Jakarta, Ragunan, Pasar Minggu. Kebun binatang Ragunan dibuka secara resmi, tanggal 22 Juni 1966 oleh Gubernur DKI Jakarta dengan nama Taman Margasatwa Ragunan. Pengelolaan kebun binatang kemudian diwariskan oleh seorang pencinta satwa, Benjamin Gaulstaun, yang juga sebagai direktur pertama
Fasilitas dan Sarana HiburanTaman Satwa AnakTaman Satwa Anak merupakan kebun binatang mini untuk belajar mengenal hewan. Berbagai jenis hewan diperagaan seperti kambing, domba, kelinci, marmut, ayam, ikan, burung kakatua, dan kura-kura. Fasilitas yang ada; Gedung pendidikan - tempat kegiatan belajar mengajar untuk anak TK dan SD; Piknik area - tempat beristirahat dan bersantai di bawah pohon sambil menikmati udara segar; Play ground - tempat bermain yang menyerupai habitat hewan atau tempat bermain yang bernuansa alam, seperti rumah pohon, lubang tikus, dan jaring laba-laba.
Pusat InformasiGedung Pusat Informasi merupakan tempat pelayanan informasi. Fasilitas yang ada; ruang pertemuan; ruang pelayanan pengunjung; ruang promosi; ruang audio-visual; ruang pameran, dan ruang pelayanan panggilan serta ruang teater dimana pengunjung dapat menonton film satwa.
Taman PerahuTaman perahu merupakan kolam besar, membentang dari utara ke selatan seluas 2000 m², terdapat beberapa pulau di tengahnya. Pulau tersebut menambah keindahan juga sebagai tempat peragaan satwa yang bersifat alami. Satwa yang diperagakan; siamang, lutung, dan beberapa jenis burung air, bangau, dan raja udang. Andapun dapat menikmati keindahan dengan perahu angsa mengitari pulau sambil menikmati pemandangan yang menyerupai hutan hujan tropis.
Pusat Primata SchmutzerPusat Primata Schmutzer mempunyai peranan penting dalam konservasi primata Indonesia dan sekaligus sebagai Jendela Informasi Primata. Berbagai jenis primata Indonesia terwakili di sini dengan maskotnya Gorilla. Kompleks seluas 13 ha, dirancang dengan konsep open zoo dimana satwa yang tinggal di dalamnya seolah-olah berada di habitat aslinya. Fasilitas yang ada meliputi; dapur satwa, karantina, laboratorium, play ground, terowongan orangutan (orangutan tunnel), jembatan pohon (canopy bridge) dan pusat pendidikan satwa - tempat kegiatan belajar-mengajar dan informasi primata.
Rakit WisataRakit Wisata Ragunan merupakan wahana baru berupa perahu rakit berbentuk empat persegi panjang berukuran sekitar 2x4 m. Rakit ini menyerupai kayu-kayu gelondongan yang terbuat dari fiberglass. Modelnya seberti perahu pada jaman batu dalam film Flinstone. Di atasnya terdapat bangku panjang berjejer untuk para penumpangnya dan diberi atap di atasnya agar penumpang lebih nyaman. Daya tampung rakit ini bisa mencapai 25 orang dan dijalankan dengan tenaga mesin.
sumber :
www.jakarta-tourism.go.id